Kehadiran Anda Kebahagiaan Bagi Kami, Apakah Anda Puas Dengan Artikel Yang Kami Sugukan, Web ini merupakan kreativitas Generasi Simeulue sebagai media untuk kita semua, salam..dan terima kasih telah mengunjungi blog ini...

Kompas

gravatar

Budaya

Rabu 24. of Pebruari 2010 10:59
TARI SAMAN ACEH DIUSULKAN JADI "WARISAN DUNIA"

Banda Aceh, Salah satu tarian tradisional asal dataran "Tinggi Gayo", Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, Tari Saman, diharapkan bisa memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi "warisan dunia".

"Usulan agar Tari Saman untuk dipatenkan itu sudah dilakukan sekitar dua tahun lalu, dan kini akan menjadi kenyataan," kata Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, Rabu.

Hal itu disampaikan Wakil gubernur dalam rapat khusus dengan unsur dari Kementerian Kebudayaan dan pariwisata RI I Gusti Putu Laksaguna, Deputi V Menkokesra Sugi Hartatmo, UNESCO perwakilan Jakarta, para pakar budaya nasional dan berbagai pihak terkait lainnya.

Wagub yang didampingi Kabag Humas Pemerintah Aceh Nurdin F Joes dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Marwan, menjelaskan pentingnya pelestarian warisan budaya itu sebagai komitmen bahwa Tari Saman merupakan kesenian yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Aceh pada abad lalu.

"Sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, maka Tari Saman harus segera ditetapkan dan dilestarikan dunia. Kami menyatakan komitmen dan mendukung sepenuhnya Tari Saman sebagai Warisan Budaya bukan benda yang membutuhkan perlindungan dari badan dunia (UNESCO)," kata dia.

Muhammad Nazar, menjelaskan bahwa sebagai bentuk kebanggaan masyarakat Aceh maka Tari Saman mendapatkan registrasi 01.01.01.001 untuk diusul ke UNESCO guna dijadikan sebagai warisan Indonesia dan dunia, pada kategori warisan budaya bukan benda.

Pemerintah Aceh memberikan apresiasi atas keseriusan pusat yang menindaklanjuti usulan agar Tari Saman mendapat perlindngan mendesak untuk menjadi warisan dunia yang diregistrasi melalui UNESCO.

Selain Tari Saman, Aceh juga memiliki sejumlah tarian tradisional yang unik dan memikat, antara lain Seudati, Rapai Geleng, Canang, Gong.

Pemerintah Aceh juga mengusulkan agar sejumlah tarian tradisional tersebut dimasukkan dalam kurikulum perguruan tinggi dan sekolah di seluruh nusantara. (ant)

Senin 31. of Mei 2010 10:26
SRI SULTAN AJAK PELAJAR TERUSKAN PERJUANGAN BANGSA

St Petersburg, Rusia - Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan para pelajar yang ada di luar negeri dapat meneruskan perjuangan bangsa dengan meraih ilmu yang bermanfaat serta lulus dengan predikat terbaik.



Hal itu disampaikan Sri Sultan Hemengku Buwono X kepada Firdian Mahyuzar, mahasiswa Indonesia yang merangkap sebagai penyiar Radio PPI Dunia usai acara Festival Budaya Indonesia yang digelar di gedung pertunjukkan Baltiskiy Dom St Petersburg, Minggu malam.

Sri Sultan mempunyai harapan bagaimana Radio PPI Dunia bisa mewarnai tidak hanya komunikasi tetapi juga menyatukan ide dan solidaritas antarbangsa.

"Sebagai anak bangsa, putra Indonesia tidah hanya dituntut untuk mampu mempelajari ilmu pengertahuan dan teknologi, tetapi juga harus merebut itu," katanya.

Dengan cara itu, lanjut dia, bangsa Indonesia senantiasa punya daya saing dalam konteks global.

Kepada para mahasiswa, baik yang mendapatkan beasiswa maupun ikatan dinas atau dengan biaya sendiri di luar negeri, Sri Sultan mengharapkan bisa membangun kebersamaan di negara manapun melakukan tugas belajar.

"Kewajiban para pelajar adalah memberikan sumbangan kepada bangsa nantinya, karena bangsa yang punya daya saing yang bisa konpetitif dan kualitatif," ucapnya.

Untuk itu Sri Sultan mengajak para pelajar di dunia untuk belajar dengan baik dan sukses dalam menyelesaikan pendidikannya.

Firdian Mahyuzar kepada koresponden ANTARA London mengatakan, merupakan kesempatan yang sangat berharga dapat mewawancarai Sri Sultan yang tengah mengadakan kunjungan ke St Petersburg.

"Apalagi beliau adalah orang yang sangat dihormati dan bijaksana," ujar Firdian yang tengah menempuh pendidikan di Akademi Kedokteran Mechnikov St Petersburg untuk tahun ketiga.

Ia menyebutkan bahwa hal itu merupakan suatu pengalaman pertama selama ia menempuh bidang penyiar untuk mewawancarai orang terkenal seperti Sri Sultan, termasuk juga Dwiki Dharmawan serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Khusus Yogjakarta Djoko Dwijanto.

Apalagi penyelenggaraan Festival Budaya Indonesia yang diadakan di St Petersburg ini merupakan balasan dari kunjungan misi budaya Rusia ke Indonesia khususnya Yogjakarta dalam memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Rusia.

Menurut Firdian, hasil wawancaranya dengan tokoh tersebut akan disiarkan melalui Radio PPI Dunia yang baru terbentuk tahun lalu oleh anggota PPI dalam simposium internasional PPI se-dunia yang diadakan di Den Haag tahun lalu.

Sementara itu mantan Ketua Persatuan Mahasiawa di Rusia (Permira) Cabang St Petersburg Dennis Ardianto yang menjadi ketua delegasi ke Den Haag, mengatakan, Radio PPI Dunia bertujuan untuk memperat hubungan di antara para pelajar Indonesia di seluruh dunia, selain menjadi ajang komunikasi dan infomasi yang sangat bermanfaat bagi para pelajar.

Dikatakannya, Radio PPI Dunia bukan hanya berisi "pemuas kangen" dengan tanah air atau lagu-lagu Indonesia saja, tetapi juga media edukasi yang sangat baik, karena di situ pemuda yang studi di luar negeri dengan latar belakang berbeda, bisa memberikan informasi mengenai bidang studi tempat mereka belajar.

Radio tersebut sampai saat ini makin berkembang dan makin banyak pendengar. Begitu juga bidang yang dibahas radio semakin luas, tidak hanya permintaan lagu-lagu tetapi ada juga diskusi.

Dennis Ardianto adalah mahasiswa kedokteran tingkat tiga di St Petersburg State Pediatric Medical Academy, Russia. Selepas SMA tahun 2006, ia langsung melangkahkan kaki mengambil pendidikan di St Petersburg yang cukup jauh dari kota kelahirannya, Bandung, Jawa Barat.

Mantan Ketua Permira Cabang St Petersburg mengatakan bahwa mahasiswa Indonesia yang belajar di St Petersburg sebanyak 16 orang, yang tujuh di antaranya mengambil studi kedokteran.

Sebagian dari mereka mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Rusia, namun ada juga yang dibiayai oleh orang tuanya sendiri, seperti halnya Dennis.

Menurut putra ke dua pasangan Yusuf Chandra dan Chaterine Pudjiarti itu, alasan belajar di Rusia karena negeri beruang putih begitu dikenal dalam bidang teknik dan kedokteran.

Selain itu, kuliah di Rusia untuk bidang kedokteran jauh lebih murah ketimbang di Indonesia, ucapnya.

Permira tercatat melakukan kegiatan rutin berupa pertemuan setiap bulan, selain untuk bersilaturahmi juga tukar pendapat dan mengadakan jalan-jalan bersama guna mengobati rasa kangen terhadap tanah air.

Permira sering pendapat pertanyaan dari rekan-rekan di tanah air yang ingin mengetahui mengenai pendidikan di Rusia. Untuk itu Permita menerbitkan buku saku tentang nama-nama mahasiswa yang ada di Rusia, yang bisa dihubungi dari Indonesia.

Meliat sejarah bahwa hubungan Indonesia-Rusia yang begitu baik, banyak mahasiswa Indonesia yang dikirim ke Rusia di zaman Soekarno, namun pengiriman mahasiswa sempet terhenti pada rezim Orde Baru.

Memasuki tahun 2000, mahasiswa Indonesia yang mencari ilmu di Rusia mulai tercatat marak lagi. Tidak hanya Indonesia, Vietnam dan China yang juga mengirimkan pelajarnya ke Rusia.

Mahasiswa asing yang memilih bidan kedokteran di Rusia, terbanyak berasal dari Malaysia dan India.

Melalui perayaan 60 tahun hubungan Indonesia-Rusia, diharapkan dapat membawa dampak positif terutama dalam menggiatkan kembali pendidikan mahasiswa Indonesia di negara lain, khususnya Rusia. (ant),http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/read/sri-sultan-ajak-pelajar-teruskan-perjuangan-bangsa/

Rabu 24. of Pebruari 2010 10:59
TARI SAMAN ACEH DIUSULKAN JADI "WARISAN DUNIA"

Banda Aceh, Salah satu tarian tradisional asal dataran "Tinggi Gayo", Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh, Tari Saman, diharapkan bisa memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi "warisan dunia".

"Usulan agar Tari Saman untuk dipatenkan itu sudah dilakukan sekitar dua tahun lalu, dan kini akan menjadi kenyataan," kata Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, Rabu.

Hal itu disampaikan Wakil gubernur dalam rapat khusus dengan unsur dari Kementerian Kebudayaan dan pariwisata RI I Gusti Putu Laksaguna, Deputi V Menkokesra Sugi Hartatmo, UNESCO perwakilan Jakarta, para pakar budaya nasional dan berbagai pihak terkait lainnya.

Wagub yang didampingi Kabag Humas Pemerintah Aceh Nurdin F Joes dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Marwan, menjelaskan pentingnya pelestarian warisan budaya itu sebagai komitmen bahwa Tari Saman merupakan kesenian yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Aceh pada abad lalu.

"Sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, maka Tari Saman harus segera ditetapkan dan dilestarikan dunia. Kami menyatakan komitmen dan mendukung sepenuhnya Tari Saman sebagai Warisan Budaya bukan benda yang membutuhkan perlindungan dari badan dunia (UNESCO)," kata dia.

Muhammad Nazar, menjelaskan bahwa sebagai bentuk kebanggaan masyarakat Aceh maka Tari Saman mendapatkan registrasi 01.01.01.001 untuk diusul ke UNESCO guna dijadikan sebagai warisan Indonesia dan dunia, pada kategori warisan budaya bukan benda.

Pemerintah Aceh memberikan apresiasi atas keseriusan pusat yang menindaklanjuti usulan agar Tari Saman mendapat perlindngan mendesak untuk menjadi warisan dunia yang diregistrasi melalui UNESCO.

Selain Tari Saman, Aceh juga memiliki sejumlah tarian tradisional yang unik dan memikat, antara lain Seudati, Rapai Geleng, Canang, Gong.

Pemerintah Aceh juga mengusulkan agar sejumlah tarian tradisional tersebut dimasukkan dalam kurikulum perguruan tinggi dan sekolah di seluruh nusantara. (ant)

Senin 31. of Mei 2010 10:26
SRI SULTAN AJAK PELAJAR TERUSKAN PERJUANGAN BANGSA

St Petersburg, Rusia - Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan para pelajar yang ada di luar negeri dapat meneruskan perjuangan bangsa dengan meraih ilmu yang bermanfaat serta lulus dengan predikat terbaik.



Hal itu disampaikan Sri Sultan Hemengku Buwono X kepada Firdian Mahyuzar, mahasiswa Indonesia yang merangkap sebagai penyiar Radio PPI Dunia usai acara Festival Budaya Indonesia yang digelar di gedung pertunjukkan Baltiskiy Dom St Petersburg, Minggu malam.

Sri Sultan mempunyai harapan bagaimana Radio PPI Dunia bisa mewarnai tidak hanya komunikasi tetapi juga menyatukan ide dan solidaritas antarbangsa.

"Sebagai anak bangsa, putra Indonesia tidah hanya dituntut untuk mampu mempelajari ilmu pengertahuan dan teknologi, tetapi juga harus merebut itu," katanya.

Dengan cara itu, lanjut dia, bangsa Indonesia senantiasa punya daya saing dalam konteks global.

Kepada para mahasiswa, baik yang mendapatkan beasiswa maupun ikatan dinas atau dengan biaya sendiri di luar negeri, Sri Sultan mengharapkan bisa membangun kebersamaan di negara manapun melakukan tugas belajar.

"Kewajiban para pelajar adalah memberikan sumbangan kepada bangsa nantinya, karena bangsa yang punya daya saing yang bisa konpetitif dan kualitatif," ucapnya.

Untuk itu Sri Sultan mengajak para pelajar di dunia untuk belajar dengan baik dan sukses dalam menyelesaikan pendidikannya.

Firdian Mahyuzar kepada koresponden ANTARA London mengatakan, merupakan kesempatan yang sangat berharga dapat mewawancarai Sri Sultan yang tengah mengadakan kunjungan ke St Petersburg.

"Apalagi beliau adalah orang yang sangat dihormati dan bijaksana," ujar Firdian yang tengah menempuh pendidikan di Akademi Kedokteran Mechnikov St Petersburg untuk tahun ketiga.

Ia menyebutkan bahwa hal itu merupakan suatu pengalaman pertama selama ia menempuh bidang penyiar untuk mewawancarai orang terkenal seperti Sri Sultan, termasuk juga Dwiki Dharmawan serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Khusus Yogjakarta Djoko Dwijanto.

Apalagi penyelenggaraan Festival Budaya Indonesia yang diadakan di St Petersburg ini merupakan balasan dari kunjungan misi budaya Rusia ke Indonesia khususnya Yogjakarta dalam memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Rusia.

Menurut Firdian, hasil wawancaranya dengan tokoh tersebut akan disiarkan melalui Radio PPI Dunia yang baru terbentuk tahun lalu oleh anggota PPI dalam simposium internasional PPI se-dunia yang diadakan di Den Haag tahun lalu.

Sementara itu mantan Ketua Persatuan Mahasiawa di Rusia (Permira) Cabang St Petersburg Dennis Ardianto yang menjadi ketua delegasi ke Den Haag, mengatakan, Radio PPI Dunia bertujuan untuk memperat hubungan di antara para pelajar Indonesia di seluruh dunia, selain menjadi ajang komunikasi dan infomasi yang sangat bermanfaat bagi para pelajar.

Dikatakannya, Radio PPI Dunia bukan hanya berisi "pemuas kangen" dengan tanah air atau lagu-lagu Indonesia saja, tetapi juga media edukasi yang sangat baik, karena di situ pemuda yang studi di luar negeri dengan latar belakang berbeda, bisa memberikan informasi mengenai bidang studi tempat mereka belajar.

Radio tersebut sampai saat ini makin berkembang dan makin banyak pendengar. Begitu juga bidang yang dibahas radio semakin luas, tidak hanya permintaan lagu-lagu tetapi ada juga diskusi.

Dennis Ardianto adalah mahasiswa kedokteran tingkat tiga di St Petersburg State Pediatric Medical Academy, Russia. Selepas SMA tahun 2006, ia langsung melangkahkan kaki mengambil pendidikan di St Petersburg yang cukup jauh dari kota kelahirannya, Bandung, Jawa Barat.

Mantan Ketua Permira Cabang St Petersburg mengatakan bahwa mahasiswa Indonesia yang belajar di St Petersburg sebanyak 16 orang, yang tujuh di antaranya mengambil studi kedokteran.

Sebagian dari mereka mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Rusia, namun ada juga yang dibiayai oleh orang tuanya sendiri, seperti halnya Dennis.

Menurut putra ke dua pasangan Yusuf Chandra dan Chaterine Pudjiarti itu, alasan belajar di Rusia karena negeri beruang putih begitu dikenal dalam bidang teknik dan kedokteran.

Selain itu, kuliah di Rusia untuk bidang kedokteran jauh lebih murah ketimbang di Indonesia, ucapnya.

Permira tercatat melakukan kegiatan rutin berupa pertemuan setiap bulan, selain untuk bersilaturahmi juga tukar pendapat dan mengadakan jalan-jalan bersama guna mengobati rasa kangen terhadap tanah air.

Permira sering pendapat pertanyaan dari rekan-rekan di tanah air yang ingin mengetahui mengenai pendidikan di Rusia. Untuk itu Permita menerbitkan buku saku tentang nama-nama mahasiswa yang ada di Rusia, yang bisa dihubungi dari Indonesia.

Meliat sejarah bahwa hubungan Indonesia-Rusia yang begitu baik, banyak mahasiswa Indonesia yang dikirim ke Rusia di zaman Soekarno, namun pengiriman mahasiswa sempet terhenti pada rezim Orde Baru.

Memasuki tahun 2000, mahasiswa Indonesia yang mencari ilmu di Rusia mulai tercatat marak lagi. Tidak hanya Indonesia, Vietnam dan China yang juga mengirimkan pelajarnya ke Rusia.

Mahasiswa asing yang memilih bidan kedokteran di Rusia, terbanyak berasal dari Malaysia dan India.

Melalui perayaan 60 tahun hubungan Indonesia-Rusia, diharapkan dapat membawa dampak positif terutama dalam menggiatkan kembali pendidikan mahasiswa Indonesia di negara lain, khususnya Rusia. (ant),http://www.sinarharapan.co.id/berita/content/read/sri-sultan-ajak-pelajar-teruskan-perjuangan-bangsa/

JAM

Nonton

Sekilas Gambar Wisata DI Simeulue

Kantor Bupati Simeuleu Dikepung Pengunjuk Rasa

My Ballot Box
Menurut Anda Blog Ini ?








View Results

Radio

Widget By: Forantum

Anda Pengunjung Ke...

Terjemahan

Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch

Pengikut



#berita { position:fixed;_position:absolute;top:0px; center:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }